ALISYAFIQ blogspot
Sharing, Learning & Inspiring Others
Wednesday, March 30, 2011
Mengisi Toples Kehidupan
Persiapkan Anak Negri Kita
Thursday, March 17, 2011
Kukayuh pedal kujalani proses penuh makna
Tuesday, July 14, 2009
IPTV: Unlimited for The Unlimited
Telkom akan memasuki pasar televisi digital, walau belum jelas apakah model bisnis IPTV di negeri ini bisa diterapkan seperti model yang telah dijalankan di luar negeri. Banyak analis meragukan kemampuan dan potensi pasar IPTV untuk mengembangkan sayapnya, mengingat infrastruktur Indonesia yang belum sepenuhnya terbangun. Selain itu, banyak pakar meragukan kemampuan perusahaan telekomunikasi (”telco”) berkompetisi dengan perusahaan televisi kabel (lembaga penyiaran berlangganan). Masalah lain adalah regulasi yang belum jelas bagi “pemain hibrid” seperti penyelenggara IPTV; apakah masuk domain UU 36/1999 tentang Telekomunikasi (perihal jasa telekomunikasi khusus, tapi bendera IPTV belum dikenal sama sekali), ataukah domain UU 32/2002 tentang Penyiaran (yang tidak dijelaskan di dalam pasal-pasal Lembaga Penyiaran Berlangganan yang hanyak via satelit, kabel, atau terestrial, bukan jaringan menggunakan protokol internet).
Kompleksitas dan dinamika industri telekomunikasi dan penyiaran juga terjadi sebelum fenomena IPTV muncul; yakni saat Kabelvision (sekarang bernama First Media) tampil dengan layanan sambungan internet 24 jam (dengan flat fee).Dalam konteks ini, sebuah model bisnis yang jelas dan komprehensif kemudian menjadi mutlak dibuat oleh operator telekomunikasi seperti Telkom (brand-name: TVision, di bawah bendera PT Indonusa Telemedia, seperti halnya Telkomvision yang berbasis satelit dan kabel).
Sebagai bagian dari rantai bisnis IPTV, perusahaan teleponi telah mengembangkan layanan TV digital dengan protokol internet; yang dilakukan karena pendapatan dari teleponi konvensional menurun drastis. Dengan menaikkan citra produk mereka dapat menggabungkan (bundling) produk “lamanya” dengan paket layanan yang memang ditujukan untuk pelanggan (baik pasca-bayar ataupun sistem penagihan lain). Mereka juga menggunakan aset untuk mentransformasikan multi-jaringan yang telah mereka bangun menjadi jaringan yang efisien.
Diperkirakan di tahun 2010 IPTV akan lepas landas. Tahun 2025 akan ada satu standar saja untuk cara menonton TV. Itulah IPTV, Internet Protocol Television. IPTV menggunakan semacam dekoder atau set-top box yang tersambung ke broadband interface dan TV. Perangkat ini akan memilih di antara ribuan, bahkan ratusan ribu jam acara, termasuk film, olahraga, acara lama TVRI, dan Anda bisa mengunduh (download) semuanya ke hard drive dari set-top box Anda.
Di awal kelahiran IPTV, hard drive ini mampu menyimpan hingga 300 jam acara dalam satu waktu, namun kapasitas akan berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi. Selain itu, kelak kecepatan mengunduh akan semakin baik di saat koneksi broadband Anda kian prima. Kelak sebuah film berdurasi dua jam akan diunduh dalam 2 menit saja. Di saat itu, menonton film tersebut bisa dilakukan di mana saja, selama ada interface yang sesuai.
Selain kenyamanan atas fasilitas video-on-demand (VOD) ini, IPTV akan memberikan keleluasan perpustakaan acara (content) dari segala genre dan durasi, yang tak pernah diberikan oleh media manapun. Tak ada TV broadcast, kabel, satelit, atau bahkan jasa penyewaan video. Karena semuanya tersedia di internet, yang bersifat tak terbatas dan tak terhalangi, mengunduh film menjadi pengalaman yang bisa jadi membingungkan jika tak tahu apa yang Anda inginkan.
Kebanyakan platform IPTV dibagi menjadi “saluran-saluran” yang mirip dengan saluran yang ada di TV tradisional. Dalam hal ini saluran didefinisikan sebagai bagian dari layanan content provider (penyedia isi saluran). Sebagian content provider akan memberikan gratis, sebagian lain akan meminta uang berlangganan (bulanan atau tahunan), dan sebagian lain dengan sistem pay per view (bayar per lihat) saja. Jasa ini akan di-mix ‘n match sebagai paket operator IPTV.
Di antara yang sudah berjalan, ada PCCW (www.pccw.com), DAVETV (www.davenetworks.com), dan Gizmodo (www.gizmodo.co.uk) milik British Telecom, BrightCove (www.brightcove.com). Raksasa macam AT&T serta Time Warner (www.BusinessLink.tv) baru saja melakukan uji coba. Silakan klik situs mereka untuk tata cara dan model bisnis masing-masing. Daftar ini akan berkembang terus… bahkan bisa jadi sebuah operator IPTV beroperasional di sebuah desa kecil di satu daerah terpencil.
Dua puluh tahun ke depan, semua kehebohan TV broadcast macam RCTI, Trans TV dan lain-lain akan lewat. Nature dari IPTV adalah “Aku mau tontonan yang aku mau saja”, dan kecenderungan ini telah terlihat dari maraknya content musik yang diunduh atau dijadikan ring back tone telepon genggam. Masalahnya sekarang, segala macam jenis tayangan bisa nyelonong masuk ke telepon genggam, ataupun kelak ke layar komputer PC Anda. Televisi satelit dan kabel masih lebih beruntung daripada TV dengan siaran terestrial. Dengan model bisnis yang lebih mendekati IPTV, TV satelit dan kabel akan memberikan kemudahan di saat koneksi internet down. Iklan? Personal, dan lebih terukur (karena identitas penontonnya jelas, ada IP number, bukan?).
Ini dari sisi permintaan, bagaimana dengan sisi penawaran?
Siapapun bisa menyuplai isi siaran bagi apapun saluran yang ada di internet. Banyaknya penawaran juga sebanding dengan banyaknya permintaan? Mungkin juga, karena itu Web 2.0 akan bergerak naik ke Web 3.0 dan menjadi ajang tukar content untuk kalangan tertentu saja. Akan ada bottleneck untuk satu “tayangan” karena sedang trend, ya seperti penggila “Laskar Pelangi”, misalnya. Namun jika kreativitas orang membuat genre apapun dalam bentuk file audio video, yakinlah bottleneck ini akan terurai dengan sendirinya.
Contohnya, peminat Laskar Pelangi hanya memasukkan kata kunci “Andrea Hirata” atau “Laskar Pelangi” saja, dan yang keluar tak hanya film Laskar Pelangi tapi juga kajian ilmiah sastra, jumpa pers penerbit dan pengarang di suatu restoran, diskusi buku terkait karya Andrea Hirata ini, klip lagu yang dibawakan Nidji hingga komentar kerabat Anda di Afrika Selatan setelah menonton film ini.
Unlimited for the unlimited.
Source: http://ameliadya.wordpress.com/iptv/
Thursday, June 11, 2009
Penebang & Kapak "Yang" Hilang
Tuesday, May 12, 2009
Sekantong Tahi Sapi - Oleh Gede Prama
Bagi mereka yang sentimen dengan tetangga, mala petakalah akhir dari kejadian ini. Namun, bagi mereka yang menempatkan pemberian sebagai sebuah kemuliaan, maka tahi sapi tadi bisa menjadi awal persahabatan.
Nah, Anda dan saya juga sedang diberi tahi sapi (baca : krisis). Persoalannya, apakah krisis ini akan menjadi awal petaka atau awal kemajuan, sangat ditentukan oleh bagaimana kita menempatkan krisis. Salah satu karya terbaik Deepak Chopra adalah Ageless Body, Timeless Mind. Di sini penyembuh ini bertutur tentang bagaimana hidup awet muda. Fundamental dalam tesis Chopra, tubuh ini terbuat dari pengalaman-pengalaman yang didagingkan (dimasukkan ke dalam tubuh).
Sunday, April 12, 2009
Strategi Membangun Network Yang Efektif dan Efisien
Sering kita menerima atau mendengar nasehat “bangunlah dan perkuat nerwork anda, karena networking sangat mendukung keberhasilan karir maupun bisnis yang anda tekuni”. Sebenarnya apa itu network? Mengapa network itu penting?
Beberapa ahli menyatakan bahwa “Network” terdiri dari node-node yang menghubungkan satu orang dengan orang lainnya (node yang berrelasi). Node-node tersebut dapat berupa persons, group & organisasi dengan relasinya dapat berupa relasi informal (advice, trust, respect, information exchange), formal (exchange of money, information exchange) atau kombinasi keduanya.
Mengapa network itu penting?
- Customer atau calon rekan bisnis anda “malas” mendengarkan, namun mereka mendengarkan kata teman anda.
- Customer atau calon rekan bisnis anda “skeptis", namun mereka mempercayai teman anda.
- Customer atau calon rekan bisnis anda menyalurkan informasi antar teman-teman mereka, maka berharpkan bahwa informasi itu adalah informasi yang baik tentang anda.
Pada dasarnya ada 2 jenis “link network” yang pertama “weak link network” yaitu orang-orang yang anda kenal, kenal dengan anda namun frekuensi kontak rendah dan yang kedua “strong link network” yaitu orang-orang yang anda kenal, mereka juga kenal dengan anda, frekuensi kontak yang tinggi dan terjadi pertukaran sumber daya.
Seringkali kita hanya terpaku pada “strong link network” saja padahal justru “weak link network” mempunyai potensi yang lebih dahsyat. Orang-orang dalam weak link kita sering mempunyai “resources” (informasi, dana, personal, dll) yang tidak dimiliki oleh orang-orang dalam strong link kita. Strong link kita sangat terbatas (biasanya 10-50 orang), sedangkan weak link kita jauh lebih banyak (3.000 – 10.000 orang), bahkan David Rockefeller mengatakan bisa sampai 50.000 orang.
Weak link kita akan mampu mereferensikan kita atau memberikan informasi pada jaringan yang tidak dikenal oleh strong link kita, yang biasanya sering lebih berguna informasinya daripada stronglink kita. Ingat: nilai suatu informasi sangat tergantung pada ke-akurat-an, ke-kini-an dan ke-langka-annya. Jadi peluang-peluang baru jelas akan anda dapatkan dari weak link network.
OK kita telah sepakat akan lebih mengembangkan weak link. Karena kita memiliki keterbatasan waktu maka strateginya sbb:
- Lebih baik kenal dengan orang-orang yang tidak saling kenal satu dengan lainnya.
- Kembangkan jaringan ”clusters” anda supaya banyak dan bervariasi secara terus menerus.
- Pada masing-masing jaringan carilah type orang-orang yang ACTIVE (Ahead, Connected, Travelers, Information-hungry, Vocal dan Exposed) binalah hubungan dengan mereka.
- Jangan lupa untuk memastikan orang yang ACTIVE tersebut me-refer kepada anda.
- Perbanyak kelompok yang anda “kuasai”.
- Peliharalah secara berkelanjutan dan manfaatkan jaringan “weak link” anda.
- Jadilah orang yang “berguna” yang diingat dan dikenal oleh network-network anda.
- Manfaatkan teknologi untuk menjaga dan mengembangkan weak link anda (bisa menggunakan jaringan pertemanan/social yang saat ini tersedia gratis seperti facebook atau myspace.
Selamat membangun network anda yang efektif dan efisien, gunakanlah kesempatan yang timbul dari networking ini untuk kesuksesan anda. Salam Inspirasi.
dirangkum dari kuliah Business & Enterpreuner -Tanadi Santoso